Ehmmm... lama sekali udah gak pernah bikin postingan. Sebenarnya gw pengen sharing aja mengenai apa yang gw rasakan sejak dulu. Sejak gw keluar dari campus dan menerima kenyataan hidup bekerja di hutan maka banyak sekali cerita memilukan yang gw lihat dan buktikan sendiri.
Pada Tahun 2005 ada 2 orang teman yang bercerai secara terpaksa karena istri2 mereka merasakan Jablai... dan mereka memutuskan minta cerai dengan konsekuensi anak2 jadi mangsa. Akhirnya istri2 teman gw tersebut secepat kilat merit lagi dengan PIL masing-masing.
2006 ada 1 teman yang juga mengalami masalah yang sama dan lagi-lagi karena alasan jablai. Pada tahun yang sama sebenarnya gw juga udah meniatkan ingin menikah tetapi kemudian gw di rundung perasaan takut yang mendalam terhadap nasib pernikahan yang akan gw jalani. Tetapi dengan niat dan kekuatan penuh gw beranikan diri juga untuk mencoba melamar manta gw dan alangkah terkejutnay gw karena dia gak mau nikah dulu dan lebih memilih karir untuk at least 2 tahun lagi baru bersedia merit..... gw memikirkan dalam2 masalah ini dan gw fikir kalo tambah 2 tahun lagi maka gw akan expired neh... sooo... gw bilang ya udah lah kalo demikian.... gw & dia jauh sekali karena gw di kaltim dan dia di kalbar... dan akhirnya gw fikir mendingan putus aja dulu... ntar kalo emang jodoh gak akan kemana....
2008 gw udah di Malaysia dan ada teman yang di tinggal kabur istrinya + PIL. Kasihan sekali karena anak2 mereka di biarkan di rumah saja dengan nanny. Teman gw kerja di off shore yang nota bene nya juga pulang jarang / jarang pulang alias bang toyib... kasihan sekali diaaa.. istrinya jablai dan kabuur...
2009 teman gw juga ada yang di tinggal istrinya karena masalah yang sama... jadi kesimpulannya hampir setiap tahun gw mendengar hal yang sama... Gw gak tahu persis apakah karena long distance membuat prilaku berumah tangga juga akan berubah??
2011 teman gw mengeluh karena istrinya sibuk sendiri dengan berbagai aktifitas sosial de...el...el... sehingga dia ngerasa asing di rumah sendiri dan sang istri gak bisa merasakan hal ini sebagai tanda2 kehancuran... dan yes.. akhirnya teman gw ini mengambil jalan pintas untuk mencari WIL.... tapi ini jelas keliru... but... what to do???.
Sebetulnya ada banyak lagi teman2 gw yang hancur berantakan rumah tangganya hanya karena persoalan yang menurut gw masih bisa di bicarakan secara baik-baik.
Sebetulnya ada banyak lagi teman2 gw yang hancur berantakan rumah tangganya hanya karena persoalan yang menurut gw masih bisa di bicarakan secara baik-baik.
Pengalaman yang gw rasakan terhadap beberapa teman sungguh memilukan kelaki-lakian gw.... atau memang ada masalah dengan kejantanan mereka?? eeehhhgghh hanya tuhan yang tahu. Gw gak ingin mendikte mereka dengan petuah2 gw karena ini masalah pribadi masing-masing.
Padahal kalo gw liat dalam film / sinetron / telenovela biasanya yang selalu kegatelan adalah suami yang sibuk mencari WIL.. entah mana yang benar.
Semoga kita selalu dapat mengambil iktibar atas segala gejala2 sosial yang ada dan lebih sensitif terhadap pasangan kita masing2 dn lebih saling menghargai...
Dalam postingan ini juga Kami Keluarga Zulfadhli ingin mengucapkan "Marhaban Ya Syahrul Ramadhan 1432 H" kepada semua umat muslim di seluruh dunia "Minal Aidin Wal Faidzin - Mohon Maaf Lahir & Bathin".
Marudi - Sarawak
... Ayah Zahia ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar