Industrial Planted Forest atau Hutan Tanaman Industri merupakan salah satu jenis Plantation yang sedang sangat berkembang pesat di dunia. Beberapa negara yang memiliki potensi untuk mengembangkannya sudah dengan sangat agresif berupaya untuk terus memperluas kebun yang ada. Di Indonesia sendiri HTI sudah dilengkapi dengan pabrik yang siap untuk memproduksi kayu menjadi bahan olahan yang lain. Setidaknya di Sumatera sudah ada 5 pabrik pulp & paper dengan skala raksasa, di Jawa terdapat beberapa pabrik olahan pulp untuk dijadikan paper / tissue, di Kalimantan ada juga pabrik pulp & paper. Selain sebagai pulp & paper, kayu keluaran dari HTI juga bisa dijadikan bahan furniture seperti HTI di Kalsel yang mengkhususkan diri untuk furniture. Ada juga perusahaan yang mengolahnya menjadi core (isi) plywood / veneer.
Setiap perusahaan HTI menanam berbagai jenis tanaman, tergantung dari industri hilirnya. Beberapa jenis tanaman yang sangat familiar di dunia HTI adalah : Acacia mangium, Acacia crassicarpa, Eucaliptus pelita, Eucaliptus deglupta, Khaya senegalensis, Khaya ivorensis, Melia dubia, Paraserianthes falcataria, Melaleuca leucadenron, Hevea braziliensis, Alstonia scholaris, Alstonia macrophylla, Melaleuca cajuputi, Pinus merkusii, Pinus radiata, dll. masih banyak lagi. Kebanyakan species yang ditanam ini adalah fast growing species. Untuk kepentingan pulp & paper biasanya di panen pada usia 5 - 6 tahun. Kalau untuk furniture antara 10 - 15 tahun. Kebun dengan masa panen yang pendek seperti untuk pulp & paper cenderung lebih simple dibandingkan dengan untuk kepentingan furniture & plywood / veneer.
A. Pulp & Paper
Kebun yang di desain sebagai penyedia raw material pulp & paper biasanya memiliki schedule :
- Site preparation (biasanya spreading menggunakan excavator)
- Pre Plant Spraying (chemical weeding)
- Planting
- Blanking adalah mengganti tanaman yang mati (1 bulan setelah tanam)
- Slashing & Spraying (1 tahun 3 - 4 kali) & terakhir pada usia 18 bulan
- Singling usia 4 - 7 bulan
Setelah itu semua maka kebun di biarkan tanpa maintenance lagi, hanya pengecekan rutin untuk hama & penyakit serta patroli rutin kebakaran.
B. Furniture & Plywood / Veneer
- Site preparation (banyak sekali metodology yang sekarang berkembang)
- Weeding before planting
- Planting
- Slashing & Spraying sampai berusia 3 tahun
- Circle Weeding 2 kali setahun
- Singling
- Pruning sampai berusia 3 tahun (setiap tahun)
- Thining dimulai pada usia 3 tahun dengan persentase 50 %
- Decreaping dari 4 sampai 10 tahun
Untuk kayu yang dipersiapkan bagi keperluan furniture harus memiliki kriteria lurus, diameter besar dan seragam, tidak memiliki mata kayu, tidak busuk ditengah, di upayakan tidak bercabang.
Ini merupakan regime standar pengelolaan kebun secara garis besarnya pada beberapa perusahaan besar di Indonesia maupun Malaysia. Untuk aplikasi tambahannya disesuaikan dengan keperluan dan kondisi kebun, seperti pemberian micro nutrient bagi tanaman yang secara keseluruhan memiliki masalah dengan pertumbuhan karena site / tapak tumbuh kurang mendukung. Kemudian jika banyak terdapat pisang hutan atau keladi liar atau anakan hutan lainnya maka dapat dilakukan woody growth poisoning secara spesifik kepada jenis gulma yang ada.
Tulisan ini dibuat lebih kepada tujuan untuk mengingat kembali semua aktifitas yang biasa kami lakukan di beberapa perusahaan HTI yang pernah kami geluti. Semoga bermanfaat.
Salam Rimba,
Zulfadhli HM
Marudi - Sarawak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar