Selasa, 01 Desember 2009

Lebih Murah di Indonesia atau Malaysia??

Fiuhhhhh….setelah 6 bulan kami mengajukan Pas Lawatan Sosial (PLS 12 bulan) Nyokap ke Imigresen Malaysia Negeri Sarawak (diajukan tanggal 14 Mei 2009) akhirnya hari ini, Selasa, 1 Desember 2009 kami mendapatkan kabar gembira. Permohonan Nyokap diluluskan. Alhamdulilllah ya Allah. Terlepas dari kenyataan bahwa sebenarnya ini sudah molor 3 bulan dari masa yang dijanjikan (karena di “Akuan Penerimaan” tertulis bahwa keputusan akan diketahui selepas 90 hari bekerja yang artinya = 3 bulan), juga kenyataan bahwa kami sudah membayar RM 400 untuk perpanjangan social visit selama 4 bulan (RM 100/bulan), tapi kami tetap bersyukur.

Sekedar flashback, Nyokap datang bulan April. Dari awal kita wanti2 supaya dari Indonesia Nyokap mengurus Single Entry Visa yang berlaku 3 bulan di Kedutaan Malaysia di Jakarta (kalau Dependent Pass ataupun Pas Lawatan Sosial memang diurusnya di Malaysia). Bukan apa-apa, belajar dari pengalaman gw yang saat pertama datang kesini ga punya Single Entry Visa, lalu mengurusnya disini, kami harus membayar sebesar RM 650 (dengan tambahan RM 300 karena selama 3 bulan gw harus melakukan perpanjangan social visit. So total adalah RM 950). Bandingkan dengan mengurus di Jakarta dimana Nyokap hanya membayar Rp 51 rb dengan perincian beli formulir pendaftaran 3 rb + Single Entry Visa 48 rb (berlaku 3 bulan), atau di Pontianak saat kami mengurus untuk Zahia yang hanya membayar Rp 43 rb (berlaku 1 bulan). MANTABS BUKAN SODARA2 PERBEDAANNYA???

Selama kurang lebih 1 tahun 3 bulan 17 hari menjadi penduduk Sarawak (Ayah & Bunda datang Agustus tahun lalu, lalu Zahia menyusul dari perut Bunda di bulan oktober), kami jadi mengetahui ada hal-hal yang lebih murah jika diurus di Indonesia, atau malah lebih murah jika diurus di Malaysia. Seperti :

SIM (Surat Izin Mengemudi)

Ayah Zahia SIM-nya adalah SIM Kalimantan Barat. So ketika disini kebagian mobil dinas tanpa driver, itu berarti laki gw harus punya SIM Malaysia / SIM Internasional terlebih dahulu kalau mau berkeliaran kemana-mana [kecuali kalo mau “kenalan” sama polisinya Malaysia].

Peraturan disini, kalau mau bikin SIM kudu harus musti wajib ikut yang namanya “Kursus Memandu”. Tanpa pandang bulu, apakah lo berbulu atau tidak…..ups!!!….maksudnya apakah lo udah jago bawa mobil, atau dah biasa narik taxi, atau baru belajar pegang setir, semuanya teteup harus ikut kursus tersebut (kursusnya mulai dari teori, table test, praktek, ujian). So, overall biaya kursus sampai dapat SIM Malaysia di tangan adalah sebesar :[jreng….jreng….jreng….mohon yang punya penyakit jantung sudah menyiapkan obat di sebelahnya]

RM 1.300 (=Rp 3.64 jt jika diasumsikan 1 RM = Rp 2.800,-).

Dan tahukah sodara-sodara, setelah mengeluarkan uang sebanyak ini, Beliau baru mendapatkan SIM P yaitu SIM Percobaan. Barulah jikalau lulus masa percobaan 2 tahun maka SIM P (Probationary driving licence) diganti menjadi SIM kompeten (Competence driving licence), dan harus membayar RM 30 (=Rp 84 rb) per tahun untuk perpanjangan. What a wonderful world, isn’t it?!!

Well, Nyokap bikin SIM Internasional di Jakarta, berlaku untuk 1 tahun, hanya membayar Rp 600 rb

[$@%&*?*&@#.......urut dada 3x sambil menghela nafas berat]

KESIMPULAN : Murah di Indonesia [kalau ga percaya hitung sendiri yah]

Passport


Gw membuat passport 1 tahun yang lalu di Singkawang, Kalimantan Barat via agent - biro jasa illegal (baca: calo) bayar Rp 500 rb. Zahia bikin di Kuching hanya kena biaya RM 18 (= Rp 50.400,-) [gggrrrrrrr…..garuk2 tembok!!]
KESIMPULAN : Murah di Konsulat jendral RI Kuching Malaysia

Akte Kelahiran

Zahia bikin Akte Kelahiran di Bintulu tidak dipungut bayaran alias free, dan selesai dalam waktu 10 menit (karena semua dokumen sudah lengkap, hanya mengisi formulir). Gw ga tau seperti apa prosedur bikin Akte di Indonesia & bayar / gretongan, jadi ga bisa membandingkannya. Any opinion about this??

Seperti kata pepatah, “Lain Lubuk Lain Belalang, Bujang Lapuk Hidungnya Belang” [plizzzz deh Bun, mana ada pepatah kaya gituh!!!!!] …… maksud gw, karena udah malam dan asli gw ngantuk + laper [ga nyambuuuunnngggg], so untuk hal-hal lain yang berkenaan dengan banding-membanding antara tanah air tercinta dengan tanah perantauan tersayang ini akan gw lanjutkan pada session berikutnya. Nite! Have a nice dream

Tidak ada komentar:

Posting Komentar