Selasa, 08 Desember 2009

TKI & Human Trafficking

... Pengalaman adalah guru paling berharga ... itu merupakan sepotong kata2 bijak dari jaman dahulu hingga sekarang.

Banyak persoalan di negeri kita tercinta (baca : Republik Indonesia) merupakan persoalan yang sebetulnya sederhana.

Salah satu persoalan yang cukup populer adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Di Malaysia sendiri banyak sekali TKI dengan berbagai fenomena dan kesibukannya.

Secara umum TKI dibagi menjadi2 berdasarkan legalitas : Legal (mendapatkan surat & visa kerja) serta Illegal (hanya bermodalkan passport).

TKI ini sendiri di Malaysia mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam menumbuhkan perekonomian. Hampir di semua sektor dikerjakan oleh TKI, mulai dari tukang sapu jalan, tukang angkut sampah, housekeeper, tukang kebun, bangunan, Pub, Karaoke, dll.

Hampir disemua sektor pekerjaan dan sudut daerah kita akan dengan mudah menemukan TKI.

Tidak dapat di pungkiri banyak orang lebih senang menjadi TKI illegal. Dengan menjadi illegal maka 2 pihak akan untung :
a. Pihak pertama TKI tidak akan dikenai pemotongan pajak dan segala urusan ke-legal-an.
b. Pihak kedua company / tuan / agent juga tidak akan mengeluarkan uang untuk membayar segala kelengkapan dokumen resmi.

Hanya saja para TKI ini banyak yang tidak faham akan dampaknya di suatu ketika nanti. Kenyataan membuktikan banyak TKI illegal yang menetap di dalam kebun / ladang hidup dengan tenang tanpa ada gangguan apapun. Dan mereka juga tidak memiliki masalah ketika akan pulang kembali ke tanah air, karena banyak sekali biro jasa / calo yang bersedia mengurus pulang tanpa dokumen dan dijamin selamat sampai ke tanah air.

Terasa sulit ketika kita harus memilih atau memutuskan dan di hadapkan pada 2 hal :
1. Para TKI yang illegal datang biasanya mereka yang sangat membutuhkan pekerjaan.
2. Para agent / biro jasa / calo sangat membantu untuk menyalurkan mereka kepada user.

jadi apakah ini masuk kategori Human Trafficking?... perlu penjelasan dari pakar masalah ini. Tetapi terlepas akan segala masalah ini kita tidak dapat lari dari kenyataan dan ini adalah real simbiosis mutualisme.

Malaysia adalah negara yang paling dekat dan mempunyai peluang / lowongan kerja yang sangat banyak sekali. Ketika Bangsa sendiri tidak mampu untuk menjawab segala keperluan rakyatnya apakah salah mereka menjadi illegal?

Saya tidak mau membahasnya lebih lanjut karena akan sangat panjang sekali. Cukuplah dengan sepenggal cerita diatas berdasarkan pengalaman sendiri.

Marudi, Sarawak - Malaysia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar