Senin, 18 Januari 2010

Sepenggal Puisi Cinta untuk Suamiku

Sudah berapa purnama kita bersama, Sayang?



Melalui detik yang bergulir di tangkai-tangkai hari



Melewati hari yang menelisik pucuk-pucuk waktu



Berlarian aku memunguti percikan-percikan cintamu yang berserakan dimana-mana seperti randu yang meranggas



Engkau melenakanku dengan kelembutan sikapmu



Kedewasaan pikiranmu menghisap habis remah-remah ke-egoisanku



Memanjakanku hingga aku kewalahan menggapai malam



Menaburiku dengan gula-gula dari ladang kesetiaan



Betapa beruntungnya aku sampai tak sadar embun melirikku cemburu





Sayang, tahukah engkau?



Tidak sedkitpun terselip sesal saat dua tahun lalu engkau tanpa malu-malu mencuri aku dari Mamaku



Karena jauh-juh hari kau telah berhasil mencuri hati keluagaku, memborongnya satu per satu



Dan sayang, tahukah engkau?



Betapa kebahagiaan menggenang saat aku mengandung Buah Cinta kita



Menenggelamkanku dalam kolam madu karena sebentar lagi akan ada seseorang yang memanggil kita Ayah dan Bunda



Sang Bidadari elok yang hadir tujuh bulan kemudian, bernama Zahia Shahmin Najla





Sayang, masih beribu purnama menanti untuk kita kunjungi



Berjuta mimpi menunggu untuk disambangi



Maka dekap aku erat, genggam jemariku lekat



Kita kayuh perahu bersama agar tak oleng ditelan ombak



Jangan hiraukan mendung yang sesekali menggelayut manja



Atau kerikil tajam yang terinjak tak sengaja pada alas sepatu



Karena aku yakin bahwa awan bahagia akan tetap menaungi kita



Sayang, larutkan jiwa dan ragaku dengan secangkir cinta yang kau punya



Setiap hari, tanpa henti, hingga purnama silih berganti



Bintulu, 19 January 2010






..... Happy 2nd Anniversary Honey. I love you so much. Thanks for everything that you gave to me .....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar